Bahasa Indonesia Tetap Berfungsi sebagai Kontrol Sosial di Sosial Media
Bahasa tidak akan kehilangan fungsinya sebagai kontrol sosial. Dengan bahasa, seseorang dapat mengontrol cara bicara/menulis. Sehingga, apa yang dibicarakan/ditulis tidak menyinggung bahkan menyakiti lawan bicara.
Perlu diingat, bahwa untuk memperbaiki sesuatu, cara terbaik adalah dengan memulainya dari diri sendiri. Kita praktikkan bagaimana berbahasa yang baik dan santun. Kita pakai bahasa tersebut untuk menyebar kebaikan dan konten-konten bermanfaat.
Ketika mendapatkan kabar-kabar yang belum jelas kebenarannya, alangkah baik jika kita mencari tahu dulu, mengklarifikasi benar tidaknya. Sehingga, kita tidak ikut menyebar kabar bohong. Bahkan, jika terbukti bahwa kabar tersebut adalah benar, tetap harus dipertimbangkan lagi manfaat dan bahaya dari menyebar kebenaran tersebut.
Jika saat ini di media sosial, sering dijumpai warganet yang suka mengkritik, mencampuri urusan orang lain, sok tahu, suka menghakimi, dsj, maka, kita perlu mendengarkan pendapat mereka dulu. Barangkali, mereka ingin menyalurkan emosi untuk kemudian meredamnya, tapi dengan cara yang kurang benar. Kalau sudah seperti ini, maka tugas lanjut bagi warganet lain untuk menegur. Beri pendapat yang baik dan tidak menyudutkan pihak mana pun. Sebar persuasi menuju kebaikan. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial ke tingkat yang lebih berkualitas.
#Diskusi2BahasaIndonesia
Perlu diingat, bahwa untuk memperbaiki sesuatu, cara terbaik adalah dengan memulainya dari diri sendiri. Kita praktikkan bagaimana berbahasa yang baik dan santun. Kita pakai bahasa tersebut untuk menyebar kebaikan dan konten-konten bermanfaat.
Ketika mendapatkan kabar-kabar yang belum jelas kebenarannya, alangkah baik jika kita mencari tahu dulu, mengklarifikasi benar tidaknya. Sehingga, kita tidak ikut menyebar kabar bohong. Bahkan, jika terbukti bahwa kabar tersebut adalah benar, tetap harus dipertimbangkan lagi manfaat dan bahaya dari menyebar kebenaran tersebut.
Jika saat ini di media sosial, sering dijumpai warganet yang suka mengkritik, mencampuri urusan orang lain, sok tahu, suka menghakimi, dsj, maka, kita perlu mendengarkan pendapat mereka dulu. Barangkali, mereka ingin menyalurkan emosi untuk kemudian meredamnya, tapi dengan cara yang kurang benar. Kalau sudah seperti ini, maka tugas lanjut bagi warganet lain untuk menegur. Beri pendapat yang baik dan tidak menyudutkan pihak mana pun. Sebar persuasi menuju kebaikan. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial ke tingkat yang lebih berkualitas.
#Diskusi2BahasaIndonesia
Comments
Post a Comment