Aku lngin Mencintai dengan Sederhana


Aku lngin Mencintai dengan Sederhana
Defi Permata


Aku ingin mencintai dengan sederhana adalah cara mencintai yang paling tidak sederhana. Hampir mustahil jika memang ada.

Puisi yang coba ditafsiri. 


Seperti pada puisi Sapardi Djoko Damono, bahwa ungkapan cinta yang sederhana ialah dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu, dan dari awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Kata yang tak sempat diucapkan, bisa dimaknai sebagai cinta yang tidak sampai. Penggunaan perumpamaan kayu dan api, serta awan dan hujan ..., menggambarkan cinta seseorang kepada yang lain, yang jika seseorang tadi memaksakan cintanya, dia akan mati. Api menghabisi kayu. Hujan menghilangkan awan.

Model cinta yang disampaikan puisi tersebut adalah bahwa pecinta akan tetap mencinta meski tak pernah sempat merasakan nikmatnya cinta, atau dia tetap mencintai meski risikonya tiada lain adalah mati.

Puisi tersebut juga menyampaikan beberapa moral cinta. Kayu kepada api, memberi pesan untuk mencintai dengan apa adanya. Inilah yang dimaksud mencintai dengan sederhana, justru adalah cinta yang paling tidak sederhana. Adakah manusia yang benar-benar mencintai dengan apa adanya?

Mari membuat permisalan. Adi saat ini---atau sudah sejak lama---mencintai Ida. Adi berwajah tampan, tajir, pintar, pengertian, dan memiliki berjibun sifat---yang cukup membuatnya mudah digilai atau memilih wanita. Begitupun Ida. Dia cukup menyenangkan untuk dilihat---meski tidak bisa disebut cantik, berasal dari keluarga cukup---meski tidak kaya, pintar, dan juga memiliki beberapa sifat yang membuat Si Adi tadi, jatuh cinta. Adi mengatakan, kalau dia mencintai Ida apa adanya. Dia mau menerima segala kekurangannya.

Namun, siapa yang dapat menjamin cinta sederhana yang dimiliki Adi? Bagaimana jika suatu hari di masa depan, Ida mengalami kecelakaan, lalu kehilangan berbagai sifat fisik atau psikis, yang dulu membuat Adi jatuh cinta?

Maka, cinta sederhana yang paling tidak sederhana, bukan ditunjukkan saat seorang lelaki/perempuan memberi hadiah, memuji, beejanji, atau saat dia menyatakan cintanya berkali-kali. Cinta bukanlah teori, tapi bukti. Cinta sederhana, ialah saat seseorang tetap mencintai di saat orang yang dicintainya, berada pada titik nadir. Berkeadaan terpuruk, atau malah paling buruk. Di saat itu, dia yang mengaku cinta, akan setia menemani, atau melarikan diri?


Rabu, 8 Mei 2019 M/3 Ramadhan 1440 H.

#Tebar Kebaikan
#Challenge IAS - 3


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

5 Mengapa untuk Inti Idemu

Indonesia Berliterasi

Problematika Literasi