Hukum KTSP

Materi Hukum KTSP


Hukum KTSP. Apa sih, maksudnya?

Hukum KTSP adalah penyebutan saat kata dasar dengan awalan K, T, S, dan P bertemu dengan imbuhan me- , maka penulisannya akan dileburkan, atau huruf KTSP dalam kata tersebut akan dihilangkan.


Sampai di sini, jelas? 
Jika belum, ayo perhatikan kata-kata di bawah ini:

1. Me- + (K)uat = Menguat *bukan* Mengkuat
2. Me- + (T)erima = Menerima *bukan* Menterima
3. Me- + (S)apu = Menyapu *bukan* Mensapu
4. Me- + (P)ukul = Memukul *bukan* Mempukul


JELAS???
Masih belum jelas? Oke, lanjut perhatikan.

Imbuhan me- akan meleburkan huruf pertama pada kata berimbuhan me- dengan beberapa syarat, yaitu kata tersebut harus:

👉 *diawali dengan huruf K, T, S, atau P,*
👉 *lebih dari satu suku kata*
👉 *diawali dengan KV, bukan KK*
KV = Konsonan + Vocal (huruf permata huruf mati, sedangkan huruf kedua huruf hidup atau vokal.
KK = Konsonan + Konsonan (huruf pertama maupun huruf kedua adalah huruf mati)



Kunci jawaban kuis. 

-o0o-

Konsonan K, T, S, P, tidak lebur meski mendapat imbuhan me-, bila:


A.  Imbuhan me- tidak langsung menempel pada kata dasar karena dihalangi oleh imbuhan lainnya. 

Contoh:

Mensejajajarkan bukan menyejajarkan.
(me + se + jajar + kan)

Mempertegas bukan memertegas.
(me + per + tegas)


B. Konsonan K, T, S, P, mengawali kata dasar yang masih terasa asing. 

Contoh:

Me + kritik > mengkritik (tanpa lebur)
Me + transfer > mentransfer (tidak lebur)


C.  Kepentingan membedakan arti antara satu kata dasar asal yang sama, tapi beda makna setelah mendapat imbuhan me-

Contoh:

Kaji = belajar

Me + kaji = mengaji (artinya membaca Al Quran)

Meng + kaji = mengkaji (mempelajari lebih dalam)

Satu kata, beda makna setelah diberi imbuhan.


-o0o-


MASIH BINGUNG? perhatikan lagi, ya.

Contoh:

💃 TUMPAH:

Kata TUMPAH memenuhi ketiga syarat di atas. Jadi, penulisan yang benar adalah MENUMPAH *bukan* MENTUMPAH.
Huruf T dilebur atau dihilangkan.

💃 TRAKTIR

Bagaimana dengan TRAKTIR? Kata traktir memenuhi syarat pertama dan kedua, tetapi *tidak memenuhi syarat ketiga karena kata TRAKTIR diawali dengan pola KK,* yaitu huruf pertama berupa konsonan dan huruf kedua berupa konsonan sehingga penulisan yang benar adalah *MENTRAKTIR.*  Huruf T tidak melebur.

💃 PEL

bagaimana dengan Pel? kata ini memenuhi syarat pertama dan ketiga, tetapi tidak memenuhi syarat kedua *karena kata PEL hanya terdiri dari satu suku kata sehingga penulisan yang benar adalah mengepel.*

Huruf p lebur. (PERLU DIINGAT) jika suatu kata hanya bersuku kata satu diberi imbuhan me-, pengimbuhan yang benar adalah menge-. Contoh: mengeBOM, mengeCAT, mengeBEL, dll.


*SUDAH LUMAYAN JELAS?

Oke, sekarang aku mau tanya
Mempengaruhi atau memengaruhi?

Wah, tentu banyak yg jawab *mempengaruhi,* yaa? Padahal, sebenarnya itu SALAH.

Mempengaruhi berasal dari kata dasar PENGARUH diberi imbuhan Me- maka yang benar adalah *MEMENGARUHI.* Meski terasa asing untuk kita, tapi ini yang benarnya. Emang sih, kadang kebenaran tak seindah yang kita bayangkan. #eeaakk

Mempercayai atau memercayai? 
Berasal dari kata *PERCAYA* ya, huruf depannya dimulai dari P lalu huruf keduanya adalah Vocal, jadi penulisannya yg benar adalah *MEMERCAYAI*

Memperhatikan atau memerhatikan?
Berasal dari kata *HATI* BUKAN PERHATI
jadi hukum KTSP tidk berlaku untuk kata ini. jadi penulisan yg benar adalah *MEMPERHATIKAN*


TAPI TAPI TAPIIIII

Hukum KTSP tidak berlaku untuk kata MEMPUNYAI.

Karena apa? menurut badan linguistik, era Soekarno dulu, kata punya berawal dari *EMPUNYA* jadi tetap saja *MEMPUNYAI* bukan *MEMUNYAI*


-o0o-

SUDAH PAHAM? LATIHAN, KUY. 

KUIS HUKUM KTSP

1. A. Mengkredit
    B. Mengredit

2. A. Memroduksi
    B. Memproduksi

3. A. Memerteguh
     B. Memperteguh

4. A. Menafsirkan
    B. Mentafsirkan

5. A. Mengkoordinasikan
    B. Mengoordinasikan

6. A. Memerjelas
    B. Memperjelas

7. A. Mengkaji
    B. Mengaji

8. A. Mengetes
    B. Mentes

9. A. Mensiulkan
    B. Menyiulkan

10. A. Mencemburukan
      B. Menyemburukan

Kunci jawaban ada pada gambar di atas. 




Sumber: FNoW

Comments

Popular posts from this blog

5 Mengapa untuk Inti Idemu

Indonesia Berliterasi

Problematika Literasi